Program Studi Ilmu Falak Gelar Pengamatan Hari Tanpa Bayangan

  • 09 Maret 2021
  • 08:17 WITA
  • Admin FSH
  • Berita

GOWA, FSH.UIN-ALAUDDIN.AC.ID. sebag ai bentuk pengimpelentasian ilmu pengetahuan, serta pengintegrasian antara agama dan sains, Program Studi Ilmu Falak gelar Pengamatan Hari Tanpa Bayangan, kegiatan ini berlangsung di  Miniatur Ka'bah Gedung Fakultas Syariah dan Hukum dan disiarkan langsung melalui Zoom Meeting dan Live YouTube, Ahad 7 Maret 2021.

Kegiatan ini dihadiri oleh Wakil Dekan I Bidang Akademik Fakultas Syariah dan Hukum, Ketua Program Studi Ilmu Falak, Pakar Ilmu Falak Drs. H. Abbas Padil, MM., Segenap Dosen Program Studi Ilmu Falak, serta mahasiswa Program Studi Falak yang hadir baik offline maupun online.

Ketua Program Studi Ilmu Falak dalam sambutannya menyampaikan bahwa, Fenomena ini merupakan fenomena biasa yang jarang terjadi dan merupakan Kekuasaan Allah swt. Kita patut bersyukur karena dapat melihat bahwa fonomena ini adalah tanda kebenaran agama berdasarkan sains, tidak lupa juga kami mengingatkan untuk kembali mengoreksi waktu sholat kita masing-masing.

Program Studi Ilmu Falak mengucapkan terima kasih kepada Pimpinan Fakultas dalam hal ini, Ibu Wakil Dekan I Bidang Akademik, Kepada Guru Kita Drs. Abbas Padil, MM., yang bersedia hadir bersama kita di sini, seluruh Dosen yang berkesempatan mengikuti kegiatan ini baik online maupun offline, seluruh pengurus yang bekerja untuk menyukseskan kegiatan ini serta seluruh mahasiswa ilmu falak yang sangat antusias mengikuti kegiatan ini, tambahnya.

Dr. Hj. Rahmatiah HL., M.Pd. dalam sambutannya menyampaikan bahwa, kegiatan ini sangat penting karena berkaitan dengan ibadah kita, ini merupakan fenomena yang sangat menarik karena dapat memperkokoh keyakinan kita betapa agama telah mendesain alam semesta ini begitu sangat sistematis, tentu kami berharap masyarakat dapat menjadikan fonemena ini sebagai salah satu cara mengeroksi waktu sholat kita.

Mewakili pimpinan Fakultas, tentu kami tentu sangat mengapresiasi kegiatan ini, karena ini adalah bagian dari pada penelitian terhadap teori yang telah kita dapatkan secara matematika, olehnya itu kami berharap kepada Program Studi Ilmu Falak untuk terus melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan ibadah yang berkaitan dengan fenomena alam serta dapat disosialisasikan kepada masyarakat, tambahnya.

Drs. Abbas Padil, MM., selaku pakar Ilmu Falak di Fakultas Syariah dan Hukum menyampaikan bahwa saya berharap mahasiswa ilmu falak harus sensitif dengan fenomena alam, khsusnya yang berkaitan dengan ibadah, saya berharap mahasiswa ilmu falak tidak hnaya mahir tentang alat dan software, tetapi juga mahir dengan perhitungan ilmu falak.

Saya tentu berharap mahasiswa ilmu falak harus sering-sering melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan pengembangan kompetensi ilmu falak, khususnya bisa membuat jadwal imsyakiah ramadhan, waktu sholat dan pengukuran arah kiblat sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat, ungkapya.

Dalam kesempatan ini, dosen ilmu falak diberikan kesempatan untuk menyampaikan materi singkat terkait dengan fenomena Hari Tanpa Bayangan. Seperti yang disampikan oleh Dr. Alimuddin, M.Ag. bahwa fenomena ini membuktikan bahwa matahari bergerak sesuai dengan perhitungannya (QS.Ar-Rahman:5). Fenomena ini bisa juga dijadikan untuk menentukan arah kiblat dan mengkalibrasi awal waktu shalat Dzuhur. 3 menit setelah fenomena ini masuk waktu shalat Dzuhur 12.17 Wita. Mari menjadikan fenomena ini sebagai ketakjuban Kemahakuasaan Allah Swt dengan melihat pergerakan matahari yang begitu teratur dan tersistimatis, pungkasnya.

Di tempat yang berbeda, Dr. Muh. Rasywan Syarif, SHI., MSI., menjelaskan bahwa Hari ini 7 Maret 2021 tepat pukul 12.13 Wita wilayah Makassar, Gowa dan Maros dapat menyaksikan hari tanpa banyangan (Zero Shadow Day). Hal ini terjadi karena posisi matahari atau deklinasi matahari nilainya sama dengan lintang lokasi makassar dimana tidak ada bayangan yang terbentuk oleh benda tegak tidak berongga ketika tengah hari, sehingga fenomena ini dapat disebut sebagai Hari Tanpa Bayangan Matahari," jelasnya melalui zoom meeting.

Di waktu yang sama Andi Muhammad Akhyar, M.Sc. juga menyampaikan bahwa, fenomena ini juga dapat digunakan sebagai metode pengkalibrasian waktu sholat ashar, sehingga teman-teman Mahasiswa dapat melakukan pengamatan sore hari dengan memperhatikan bayangan tongkat, tutuptnya.


Editor: Sadri Saputra. S.