GOWA, FSH.UIN-ALAUDDIN.AC.ID. sebag ai bentuk pengimpelentasian
ilmu pengetahuan, serta pengintegrasian antara agama dan sains, Program Studi
Ilmu Falak gelar Pengamatan Hari Tanpa Bayangan, kegiatan ini berlangsung di Miniatur Ka'bah Gedung Fakultas Syariah dan Hukum dan disiarkan langsung melalui Zoom Meeting
dan Live YouTube, Ahad 7 Maret 2021.
Kegiatan ini dihadiri oleh Wakil Dekan I Bidang Akademik
Fakultas Syariah dan Hukum, Ketua Program Studi Ilmu Falak, Pakar Ilmu Falak Drs.
H. Abbas Padil, MM., Segenap Dosen Program Studi Ilmu Falak, serta mahasiswa
Program Studi Falak yang hadir baik offline maupun online.
Ketua Program Studi Ilmu Falak dalam sambutannya menyampaikan
bahwa, Fenomena ini merupakan fenomena biasa yang jarang terjadi dan merupakan Kekuasaan
Allah swt. Kita patut bersyukur karena dapat melihat bahwa fonomena ini adalah
tanda kebenaran agama berdasarkan sains, tidak lupa juga kami mengingatkan
untuk kembali mengoreksi waktu sholat kita masing-masing.
Program Studi Ilmu Falak mengucapkan terima kasih kepada Pimpinan Fakultas dalam hal ini, Ibu Wakil Dekan I Bidang Akademik, Kepada Guru Kita Drs. Abbas Padil, MM., yang bersedia hadir bersama kita di sini, seluruh Dosen yang berkesempatan mengikuti kegiatan ini baik online maupun offline, seluruh pengurus yang bekerja untuk menyukseskan kegiatan ini serta seluruh mahasiswa ilmu falak yang sangat antusias mengikuti kegiatan ini, tambahnya.
Dr. Hj. Rahmatiah HL., M.Pd. dalam sambutannya menyampaikan
bahwa, kegiatan ini sangat penting karena berkaitan dengan ibadah kita, ini merupakan
fenomena yang sangat menarik karena dapat memperkokoh keyakinan kita betapa
agama telah mendesain alam semesta ini begitu sangat sistematis, tentu kami
berharap masyarakat dapat menjadikan fonemena ini sebagai salah satu cara
mengeroksi waktu sholat kita.
Mewakili pimpinan Fakultas, tentu kami tentu sangat mengapresiasi kegiatan ini, karena ini adalah bagian dari pada penelitian terhadap teori yang telah kita dapatkan secara matematika, olehnya itu kami berharap kepada Program Studi Ilmu Falak untuk terus melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan ibadah yang berkaitan dengan fenomena alam serta dapat disosialisasikan kepada masyarakat, tambahnya.
Drs. Abbas Padil, MM., selaku pakar Ilmu Falak di
Fakultas Syariah dan Hukum menyampaikan bahwa saya berharap mahasiswa ilmu
falak harus sensitif dengan fenomena alam, khsusnya yang berkaitan dengan ibadah,
saya berharap mahasiswa ilmu falak tidak hnaya mahir tentang alat dan software,
tetapi juga mahir dengan perhitungan ilmu falak.
Saya tentu berharap mahasiswa ilmu falak harus sering-sering melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan pengembangan kompetensi ilmu falak, khususnya bisa membuat jadwal imsyakiah ramadhan, waktu sholat dan pengukuran arah kiblat sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat, ungkapya.
Dalam kesempatan ini, dosen ilmu falak diberikan kesempatan untuk menyampaikan
materi singkat terkait dengan fenomena Hari Tanpa Bayangan. Seperti yang
disampikan oleh Dr. Alimuddin, M.Ag. bahwa fenomena ini membuktikan
bahwa matahari bergerak sesuai dengan perhitungannya (QS.Ar-Rahman:5). Fenomena
ini bisa juga dijadikan untuk menentukan arah kiblat dan mengkalibrasi awal
waktu shalat Dzuhur. 3 menit setelah fenomena ini masuk waktu shalat Dzuhur
12.17 Wita. Mari menjadikan fenomena ini sebagai ketakjuban Kemahakuasaan Allah
Swt dengan melihat pergerakan matahari yang begitu teratur dan tersistimatis, pungkasnya.
Di tempat yang berbeda, Dr. Muh. Rasywan Syarif, SHI., MSI., menjelaskan bahwa
Hari
ini 7 Maret 2021 tepat pukul 12.13 Wita wilayah Makassar, Gowa dan Maros dapat
menyaksikan hari tanpa banyangan (Zero Shadow Day). Hal ini terjadi karena
posisi matahari atau deklinasi matahari nilainya sama dengan lintang lokasi
makassar dimana tidak ada bayangan yang terbentuk oleh benda tegak tidak
berongga ketika tengah hari, sehingga fenomena ini dapat disebut sebagai Hari
Tanpa Bayangan Matahari," jelasnya
melalui zoom meeting.
Di waktu yang sama Andi Muhammad Akhyar, M.Sc. juga menyampaikan bahwa, fenomena
ini juga dapat digunakan sebagai metode pengkalibrasian waktu sholat ashar,
sehingga teman-teman Mahasiswa dapat melakukan pengamatan sore hari dengan memperhatikan
bayangan tongkat, tutuptnya.
Editor: Sadri Saputra. S.